Pages

Thursday, December 19, 2013

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM



Dalam usaha mengembangkan kurikulum terdapat beberapa prinsip dasar yang diperlukan. agar kurikulum yang dijalankan dapat berjalan dengan baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah:
1.      Prinsip Umum
Terdapat beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum.
a.       Prinsip Relevansi
Relevansi dalam dunia pendidikan dimaksudkan adanya kesesuaian antara hasil pendidikan (lulusan sekolah) dengan tuntutan kehidupannya dimasyarakat. Dengan kata lain  sistem pendidikan dikatakan relevan jika para lulusan yang dihasilkan sekolah bermanfaat untuk kehidupan.[1]

Ada duia relevansi yang harus dimiliki kurikulum
1)      Relevan Eksternal
Yang dimaksud dengan relevan ke luar adalah tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat.[2]
Ada tiga macam relevansi eksternal dalam pengembangan kurikulum
Pertama relevan dengan lingkungan hidup peserta didik. Artinya, bahwa proses pengembangan dan penetapan isi kurikulum hendaklah disesuaikan dengan lingkungan sekitar siswa
Kedua relevan dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun dengan yang akan datang. Artinya, isi kurikulum harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang berkembang. Selain itu juga apa yang diajarkan kepada siswa harus bermanfaat untuk kehidupan siswa pada waktu yang akan datang
Ketiga relevan dengan tuntuttan dunia pekerjaan. Artinya, bahwa apa yang diajarkan di sekolah harus mampu memenuhi dunia kerja. Isi kurikulum harus menyesuaikan dengan tuntuttan pekerjaan di setiap bidang
2)      Relevansi Internal
Kurikulum juga harus memiliki relevansi internal yang mana ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen - komponen kurikulum yaitu, antara tujuan, isi, proses, penyampaian, dan penilaian. Relevansi internal ini menunjuka suatu keterpaduan kurikulum.
b.      Prinsip Fleksibilitas
Suatu kurikulum yang baik adalah yang didalam pelaksanaanya memungkinkan terjadinya penyesuaian – penyesuain berdasarkan kondisi daerah, waktu, maupun kemampuan, dan latar belakang anak. Kurikulum harus dikembangkan secara lentur, baik dalam proses maupun dalam hasil yang diharapkan. Dalam hal proses, seorang guru harus fleksibel mengembangkan progam pembelajaran, penggunaan srategi, pendekatan, metode, media pembelajaran, sumber belajar, teknik penilaian, dan lainnya. Sedangkan dalam hasil yang diharapkan, tidak hanya untuk satu jenis pekerjaan tertentu saja, tapi juga bisa untuk pekerjaan yang lain.[3]
c.       Prinsip Kesinambungan ( Kontinuitas )
Prinsip kesinambungan maksudnya yakni adanya kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah dan berbagai tingkat bidang studi dalam  kurikulum Dikarenakan kurikulum itu bersifat dinamis.[4]
Adapun maksud dari berkesinambungan antara berbagai tingkat sekolah adalah bahan pelajaran yang akan diajarkan pada tingkat yang lebih tinggi harus sudah diajarkan pada tingkat sebelumnya atau bahan pelajaran pada tingkat yang rendah tidak boleh diajarkan lagi pada tingkat selanjutnya. Hal itu dikarenakan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam proses pembelajaran. Sedangkan, maksud dari kesinambungan berbagai tingkat bidang studi adalah berkelanjutannya bidang studi yang satu dengan bidang studi berikutnya.
d.      Prinsip Efektitas
Prinsip efektifitas yang dimaksud adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.[5] Dalam proses pendidikan, efektifitasnya dapat dilihat dari
1)      Efektifitas mengajar pendidik, maksudnya berkaitan dengan sejauhmana jenis-jenis kegiatan mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik hal ini berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulu di dalam kelas.
2)      Efektifitas belajar peserta didik, maksudnya berkaitan dengan sejauhmana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar hal ini berhubungan dengan kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar
e.       Prinsip Efisien
Dalam prinsip efisiensi yang dipermasalahkan adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan usaha yang dijalankan atau biaya yang dikeluarkan. Jika hasil yang dicapai sesuai dengan usaha atau biaya yang dikeluarkan maka dpaat diktakan bahwa kegiatan tersebut cukup efisien. Sebaliknya, jika masih lebih besar usaha atau biaya yang dikeluarkan dibanding hasil yang dicapai, berarti kegiatan itu tidak efisien.[6]
2.      Prisip-Prinsip Khusus
Merucut pada prinsip prinsip yang digunakan dalam pengembangan komponen-komponen kurikulum secara khusus (tujuan, isi, metode dan evaluasi). Satu wi;layah dengan wilayah lainnya satu jenis dan jenjang pendidikan dengan jenis dan jenjang pendidikan lainnya memiliki karakteristik yang berbeda dalam beberapa aspek. Perbedaan tersebut dapat mengakibatkan epnggunaan prinsip-prinsip yang khas sesuai denagn situasi dan kondisi sert merta dan karakteristik jenis dan jenjang pendidikan tersebut. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum khusus lainnya yaitu, merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan komponen-komponen kurikulum, yang mana antara satu komponen sengan komponen lainnya memiliki prinsip yang tidak sama. Dibawah ini akan diuraikan beberapa prinsip pengembangan kurikulum khusus yang berkaitan dengan pengembangan komponen-komponen kurikulum
a.       Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek ( tujuan khusus ). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada :
1)      Ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan , dan strategi pembangunan termasuk didalamnya pendidikan
2)      Survey mengenai persepsi orang tua atau masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikirmkan melalui angket atau wawancara dengan mereka
3)      Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa
4)      Survei tentang man power (sumber daya manusia) atau tenaga kerja
5)      Pengalaman negara-negara lain dalam maslah yang sama
6)      Penelitian
b.      Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempetimbangkan beberapa hal
1)      Perlu penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran kedalam perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar
2)      Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan
3)      Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis
c.       Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Untuk menentukan kegiatan proses belajar mengajar apa yang akan digunakan hendaknya memperhatikan hal hal berikut :
1)      Apakah metode atau tehnik belajar mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran
2)      Apakah metode atau tehnik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa
3)      Apakah metode atau tehnik tersebut dapat memberikan keurutan kegiatan yang bertingkat-tingkat
4)      Apakah metode atau tehnik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor
5)      Apakah metode atau tehnik tersebut lebih mengaktifkan siswa atau mengaktifkan guru atau kedua-duanya
6)      Apakan metode atau tehnik tesebut mendorong berkembangnya kemampuan baru
7)      Apakh metode atau tehnik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar disekolah dan dirumah, juga mendorong penggunaan sumbar balajar yang ada dirumah dan dimasyarakat
d.      Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Dalam proses belajar mengajar yang baik perlu adanya pendukung baik berupa media ataupun alat-alat bantu pengajaran yang tepat. diantaranya :
1)      Alat atau media apa yang diperlukan? Apakah semua sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada apakah ada penggantinya
2)      Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana membuatnya, siapa yang membuat, pembiayaan, serta waktu pembuatannya?
3)      Bagaimana pengoorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dll?
4)      Bagaimana mengintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan belajar ?
5)      Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia
e.       Prinsip yang berkenaan dengan penilaian
Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran setideknya ada tiga fase yang harus diperhatikan ketika merencanakan alat penilaian, menyusun alat penilaian, dan pengelolaan hasil penilaian.
Fase perencanaan alat penilaian
1)      Bagaimana karakteristik kelas, usia, tingkat kemampuan kelompok ang akan dites
2)      Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan tes
3)      Apakah tes tersebut berbentuk uraian atau pilihan
4)      Berpa banyak butir tes yang perlu disusun
5)      Apakah tes tersebutdiadministrasikan oleh guru atau murid
Fase penyusunan alat penilaian:
1)      Merumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor
2)      Uraikan kedalam bentuk, tingkah laku murid yang dapat di amati.
3)      Hubungkan dengan bahan pelajaran
4)      Tuliskan butir-butir tes
Pengelolaan hasil penilaian :
1)      Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes
2)      Apakah digunakan formula guessing
3)      Skor standar apa yang digunakan
4)      Untuk apakah hasil tes digunakan
A.    Penutup
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik.
Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum terbagi menjadi dua prinsip yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Sumber prinsip yaitu dari mana asal muasal terlahirnya suatu prinsip. Setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu : data empiris, data eksperimen, cerita/legenda yang hidup di masyarakat, dan akal sehat.
Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum yaitu tingkat validitas dan reliabilitas prinsip yang digunakan. Ada berbagai macam bentuk pengembangan kurikulum, namun semuanya dapat digolongkan dalam dua bentuk yaitu pengembangan atas dasar sistem dan pengembangan atas dasar mata pelajaran








DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2012.
Nurgiantoro, Burhan. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE, 1988.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997.




















Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Matakuliah “Pengembangan Kurikulum
Dosen pengampu:
Prof. Dr. Nur Ahid, M.Ag.


Disusun oleh :
 M. Dian Zaynul Fata N.    9321 005 11
 Ila Afni Hidayah               9321 006 11
                                 Muhamim Sarifudin          9321 219  10


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2013





[1] Burhan Nurgiantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Yogyakarta: BPFE, 1988), 150.
[2] Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal, 150
[3] Zainal Arifin, Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012), 33.
[5] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), 114.
[6] Nurgiantoro, Sekolah., 153.

No comments:

Post a Comment